Sabtu, 29 Juni 2013

Offshore Structural Engineering in Oil and Gas Industry (1)

Hi all,

Apaan sih offshore structure itu ?
Coba bayangin sebuah kota pinggir pantai, lalu kita tampilkan secara "elevation view".
Profilnya bakal seperti ini.
Jadi udah tau kan, kalo offshore structure itu adalah struktur yg terletak di laut terbuka yang tidak memiliki akses ke darat dan tetap berada diposisinya dalam segala kondisi cuaca/lingkungannya (i.e angin/topan, ombak/badai, gempa dll). Jenis strukturnya bisa fixed atau floating (kita bahas nanti ya).

Lalu apa fungsinya offshore structure ini ?
Sesuai judul tulisan ini, karena struktur ini didedikasikan untuk menopang industri migas maka fungsi utamanya antara lain ya sebagai PLATFORM buat "eksplorasi" atau bisa juga "produksi" atau "akomodasi" atau bisa juga buat "storage and offloading" minyak atau gas.

Bidang apa aja sih yang terlibat dalam perancangan atau rekayasa offshore structure ?
Tentunya ya bidang structural engineering, material science, ocean engineering, soil and foundation engineering, naval architecture, marine operation engineering, corrosion engineering, steel and concrete design and construction, seismology and earthquake engineering dll.

Kembali ke jenis strukturnya, kayak apa aja sih ? Mari kita lihat gambar dibawah ini.

Gimana, sudah dapat bayangan kan jenis2nya seperti apa aja ? Keren ya ...
Untuk selanjutnya nanti, gue cuman sharing untuk fixed platform aja ya. Cuman disitu ilmu dan pengalaman gue selama ini hehehe. Lainnya serahkan kepada yang lebih ahlinya.

Hm...sebelum kita sampai pada sebuah keputusan "membangun sebuah offshore structure", sebenarnya ada hal penting yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Ahaa...itu dia "Field Development Plan (FDP)" atau kalo di Indonesia lebih dikenal dengan "Plan of Development (POD)". Kalo ini lebih seru dan keren lagi, menyangkut multi disiplin di industri migas. Ok..sederhananya kita lihat skema dibawah ini ya.

Atau mungkin secara design spiral bisa dijelaskan seperti dibawah ini :
Jadi, FDP atau POD adalah process perencanaan yang dimulai dari faktor "external constraint", "reservoir aspect", lalu "environmental criteria", dilanjutkan melihat sisi rencana pengeborannya ("drilling and well plans"), baru kemudian ditinjau "Facilities"-nya, lalu dilanjutkan tahap pemilihan jenis "Platform"-nya. Juga ditinjau sisi "Offtake" atau gimana transportasi/storage migasnya. Dan yg paling penting adalah sisi "Economics"-nya, apakah field tersebut "viable" atau tidak untuk dikembangkan menjadi blok migas yg ekonomis.

Tentunya process design tersebut tidak berlaku untuk satu siklus perencanaan saja. Disainnya akan terus direkayasa sehingga diperoleh FDP atau POD yang memenuhi kualifikasi teknis dan komersial yang paling optimum.

Ok, sekarang kembali ke offshore structure. Seperti gue bilang kalo konsentrasi penulisan paper lepas ini adalah "fixed offshore platform (jacket type)", maka berikut ini akan dijelaskan mengenai tipe itu saja. Gimana sih feature dan fungsi utama "Jacket Type Platform" ?
Sejauh ini, penjelasan mengenai tipe jacket tentu sudah mulai familiar. Nah..selaku structural engineer, tentu akan bertanya donk. Jacket type structure ini mau didesign terhadap beban apa aja sih agar tetap survive di lautan lepas ? Mari kita liat gambar dibawah ini :

Gitu dulu deh tulisan kali ini. Berikutnya dibagian 2 nanti, insyaAllah akan dijelasin lebih detail mengenai aspek2 disain jacket type structure ini.

Tetap semangat buat belajar dan mengajar ya !

Referensi :
(1) Materi Kuliah CE81.71 : Introduction of Offshore Structural Engineering, by Dr. Joko Widjaja/Dr. Greg Chiu, Offshore Technology and Management, AIT.
(2) CIVL 3170 : Introduction to Fixed Offshore Platforms, by Dr. Mehrdad Kimiaei, The University of Western Australia

Salam,

Bram

2 komentar:

  1. kenapa tidak dilanjutkan lagi postingannya pak...? padahal ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai mahasiswa di jurusan teknik sipil khususnya struktur..,

    BalasHapus
  2. Silahkan mas Aziz...kalo ada waktu akan saya lanjutkan

    BalasHapus